Penghargaan Web Blog terbaik Edisi bulan Agustus – September

Penghargaan Web Blog terbaik Edisi bulan Agustus – September

0
SHARE

Di lingkungan pendidikan, banyak sekali istilah elearning. Penggunaan elearning di lingkungan pendidikan di Indonesia telah digunakan secara luas dan massif. Misalnya Kampus-kampus, diperpustakaan-perpustakaan umum maupun kampus dan sekolah, di beberapa sekolah dalam PPDB maupun tes masuknya sudah berbasis elearning dan banyak lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi yang membuka elearning untuk peserta didiknya, dan tidak hanya itu, lembaga-lembaga pendidikan non-formal pun banyak yang menyediakan pembelajaran berbasis eLearning. Hal ini menandakan adanya animo atau perhatian masyarakat terhadap masuknya eLearning dalam budaya pendidikan masyarakat.

Semakin berkembangnya zaman, kebutuhan masyarakat mulai bergeser dari pendidikan yang dipandang hanya dapat diperoleh di sekolah-sekolah konvensional, kini mereka mulai menyadari adanya kebutuhan pendidikan sepanjang hayat yang dapat diakses secara fleksibel, baik dari segi waktu maupun tempat.

Jika ditinjau dari aspek budaya atau socio-cultur Indonesia, elearning sangat mungkin untuk dikembangkan di Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang, tentunya tidak terlepas juga dari perkembangan pada aspek pendidikan serta masyarakatnya demi menuju sebuah modernisasi (berubah dari gaya hidup tradisional menuju ke yang lebih maju untuk meningkatkan kualitas hidup). Aspek socio-cultur dapat meliputi sub-sub aspek seperti SDM, lingkungan, norma/aturan, SDA, dan gaya hidup, yang kemudian seluruh sub-sub tersebut saling terkait dalam menentukan kesiapan Indonesia terhadap masuknya eLearning. Titik poin elearning terletak pada kemandirian peserta didik, sehingga masalah utama dalam aspek socio-cultur masih terletak pada kemampuan SDM itu sendiri.

Penggunaan elearning di Indonesia dapat diterapkan jika telah ada kesiapan SDM dari pengembang maupun pemakainya. Indonesia pastinya dapat menerapkan eLearning mengingat telah banyak praktik e-learning yang digunakan di sekolah/lembaga pendidikan lainnya, namun permasalahannya karakteristik SDM yang ada belum siap untuk dapat mengeklplorasi keberadaan e-Learning dengan semaksimal mungkin. Kurangnya pengetahuan tentang dasar-dasar desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, maupun evaluasi dalam eLearning, menyebabkan banyak sekolah ataupun instansi pendidikan yang hanya menerapkan elearning secara ‘mentah’. Dengan model penerapan tersebut, keberadaan eLearning seakan masih menjadi PR untuk terus dikembangkan baik dalam konsep maupun praktinya, yang salah satunya dimulai dengan mengupgrade pemahaman serta kemampuan SDM pengembang dan pengguna eLearning.

Konsep elearning di SMA Negeri 1 Geger mempunyai konsep yang lebih luas yang tidak hanya untuk pembelajaran. SMA Negeri 1 Geger sebagai salah satu sekolah berbasis eleraning sudah menyiapkan elearning mulai sarana dan prasarananya, tenaga kependidikannya, tenaga pengajarnya dan stakeholder.

“Salah satu untuk meningkatkan kemampuan ber TIK siswa dan kemampuan kreasi menulis siswa, kami waka kurikulum memberikan support dan reward kepada semua ekstrakurikuler, OSIS, MPK dan reward tersebut kami berikan dalam bentuk pemberian sertifikat dan 10 voucher @wifi.id” sambut Waka Kurikulum Lathif Zamroni.

Lanjut waka kurikulum “Penghargaan (reward) ini adalah sebuah bentuk apresiasi kami kepada prestasi siswa khususnya ekstra untuk:

  • Memberikan informasi yang update tentang materi, info prestasi dan kegiatan” kesiswaan di SMAN 1 Geger yang luar biasa banyaknya
  • Mendorong dan meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan TIK di lingkungan siswa SMAN 1 Geger sebagai sekolah berbasis eLearning
  • Berbagi tulisan, baik dalam bentuk materi, cerita, pengalaman dan pengetahuan lainnya. Sehingga orang lain yang membutuhkan, lalu menemukan tulisan, dan merasakan kebermanfaatan blog siswa
  • Mendukung salah satu tujuan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yaitu, menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah
  • Sarana untuk berkreasi, untuk share dan tunjukkan kepada publik hasil karya siswa

Dan Piagam penghargaan web blog terbaik ini akan diberikan kepada web OSIS, MPK, ektrakurikuler, dan kopsis dalam 2 bulan sekali, dengan kriteia penilaiannya sbb:

  • Banyaknya posting dengan topik sesuai dg kegiatannya masing-masing
  • Orisinalitas tulisan dalam blog, baik artikel atau posting-posting lain
  • Penggunaan keyword atau kata kunci “sman 1 geger” pada posting
  • Kualitas isi atau kontennya
  • Penggunaan atau harmonisasi warna
  • Tata letak atau kerapian foto dan artikel
  • Kemudahan akses konten atau navigasi

Sukses dan Selamat kepada ektrakurikuler Seni Rupa (VisualArt) http://belajar.sman1geger.sch.id/visualart sebagai peraih webblog terbaik periode Agustus – September 2016, semoga lebih aktif dalam menulis (post) semua informasi atau materi kegiatan-kegiatannya, dan untuk OSIS, MPK, Kopsis dan ektra lain semoga ini menjadi motivasi untuk memperbaiki dan membangun webblognya masing-masing” demikian sambutan Drs. Makmun Fatoni, M.Pd pada upacara bendera Senin, 19 September 2016 dalam penyerahan reward tersebut. (eLZam)

LEAVE A REPLY

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.